London, 6 Maret 2016
Kepada
Anak-anak Indonesia*
di penjuru Nusantara
Assalamualaikum warahmatullah dan salam sejahtera,
Halo anak-anak Indonesia, perkenalkan nama saya Shally Pristine. Kalian boleh panggil saya Ibu guru Shally, karena saya pernah menjadi guru untuk murid-murid SD seperti kalian. Ibu guru dulu mengajar di SDN Oi Marai, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Siapa yang tahu di mana Kabupaten Bima? Ayo temukan di mana letaknya di peta dan bandingkan jarak Kabupaten Bima dengan tempat tinggal kalian sekarang. Jika kalian belum bisa menemukan letak Kabupaten Bima, mintalah bantuan ibu guru atau bapak guru kalian. Kalau kalian kesulitan, Ibu guru rasa itu wajar karena negara kita memang besar sekali. Indonesia adalah negara kepulauan terluas di dunia. Luar biasa ya?
Anak-anakku, saat ini Ibu guru sedang berkuliah di ibukota negara Inggris yaitu London. Dari Jakarta, Ibu guru naik pesawat selama 17 jam supaya bisa sampai di sini. Ibu guru jauh-jauh pergi belajar ke sini supaya bisa kuliah di tempat yang bagus dan punya teman dari banyak negara.
Teman sekelas Ibu guru ada 18 orang, asal negara mereka macam-macam. Ada yang dari sesama Benua Asia seperti Jepang, Myanmar, Maldives, dan Tiongkok. Ada juga yang dari Benua Eropa seperti Inggris, Skotlandia, Jerman, Austria, dan Prancis. Sebagian lagi dari Benua Amerika yaitu Venezuela, Meksiko, Argentina, Kolombia, dan Chili.
Dari semua teman sekelas Ibu guru, belum ada yang pernah ke Indonesia karena jaraknya jauh. Tetapi sebenarnya mereka ingin sekali datang berlibur ke negara kita. Sebabnya karena mereka sering mendengar keindahan pemandangan di Indonesia. Ada juga yang ingin datang karena pernah mencoba makanan Indonesia yang lezat di salah satu restoran yang ada di Inggris.
Mendengar itu semua, Ibu guru jadi bangga karena ternyata orang luar negeri pun mengakui keunggulan Indonesia. Ibu guru yakin ada banyak hal lain yang luar biasa dari negara kita. Coba sebutkan apa saja yang bisa kamu banggakan dari daerah tempat tinggalmu? Kalau di Bima, kami bersyukur karena punya pantai yang indah, laut yang menyediakan ikan yang enak, hutan dengan madu yang manis, matahari yang bisa menjadi tenaga surya, sungai yang jernih, dan masih banyak lagi.
Anak-anakku, kita wajib berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah diberkahi dengan negara yang luas, subur dan indah. Rasa syukur itu bisa berbentuk usaha kita mengolah alam pemberian-Nya dengan bertanggung jawab, supaya alam dapat mendatangkan manfaat bagi sekitar kita namun kelestariannya tetap terjaga. Kalau pantai sudah hancur, sungai tercemar, lalu hutan musnah, maka Indonesia yang indah dan subur sudah tidak ada lagi untuk bisa kita banggakan.
Karena itu, kitalah sebagai orang Indonesia yang harus merawat negara ini. Kita harus pintar agar bisa tahu cara untuk mengolah dan menjaga kekayaan Indonesia. Jika kita tidak mampu melakukannya, maka kesempatan itu bisa diisi oleh orang lain. Itu juga yang mendorong Ibu guru untuk belajar keras sampai bisa mendapat beasiswa sekolah di Inggris supaya bisa bersaing dengan orang luar negeri.
Untuk bisa sampai dapat beasiswa, Ibu guru menghadapi banyak kesulitan. Harus belajar bahasa Inggris sampai lancar, mengurus syarat-syarat pendaftaran, dan menggunakan tabungan untuk membayar biaya ikut tes. Ibu guru pun sempat gagal seleksi enam kali sebelum akhirnya berhasil di tahun 2015. Setelah bisa belajar di Inggris, Ibu guru senang dan merasa semua perjuangan itu sudah terbayar.
Anak-anakku, Ibu guru bayangkan kalian yang tinggal di daerah yang jauh dari kota pun mengalami banyak hambatan dalam belajar. Namun Ibu guru yakin kalian punya semangat yang tinggi untuk mengatasi masalah yang ada. Kalian juga punya orang tua, ibu dan bapak guru, juga orang-orang lain yang sayang dan siap membantu kalian. Ingat juga untuk rajin beribadah dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar jalan kalian selalu dimudahkan oleh-Nya.
Ibu guru selalu berpesan kepada murid-murid Ibu guru di Bima supaya mereka semangat berangkat ke sekolah walaupun kadang hujan besar atau seringkali udaranya panas sekali. Mereka ingin menjadi guru, tentara, atau bidan suatu hari nanti, karena itu mereka harus rajin sekolah. Mereka sama dengan kalian, sedang belajar untuk merawat Indonesia di masa depan.
Bersama surat ini, Ibu guru sertakan juga foto supaya kalian bisa membayangkan orang yang menulis surat ini. Foto ini diambil waktu Ibu guru mengunjungi Bibury, salah satu desa tua terindah di Inggris, pada musim gugur. Bisa melihat musim gugur adalah salah satu keinginan Ibu guru sewaktu masih kecil. Ibu guru doakan suatu hari nanti kalian juga bisa meraih cita-cita kalian.
Peluk sayang Ibu guru untuk anak-anak Indonesia.
Wassalam,
Ibu guru Shally
*Ditulis dalam rangka mengikuti kompetisi ‘Surat untuk Indonesia’ yang diadakan Perhimpunan Pelajar Indonesia United Kingdom, periode kepengurusan 2015-2016. Tulisan ini terpilih menjadi salah satu tulisan yang masuk kompilasi dalam bentuk buku, PPI UK berencana untuk mendistribusikan buku ini ke SD-SD yang berada di penjuru Indonesia.
Semoga semesta mendengar dan mendukung semua harapan.. aamiin
Aamiin! 🙂
Nenk saya dapat kiriman ini dari nenk Virda Aini IM Lebak. Makasih ya …nenk beruntung bisa sampai ke UK….
Memberi inspirasi, me motivasi dan mengharukan. Terus berjuang Shaly…..
Nice mba Shally, sukses studinya dan terus menginspirasi 🙂
Hi ibu Guru shally, suatu kebanggan bisa ikut membaca surat ini..
Terima kasih sudah mengingat kan semua untuk selalu lebih baik dalam merawat bangsa ini.
Ibu guru, boleh tukeran kontak mungkin?
Ini no hp ku, yg link ke whatsapp dan line..
Kalau tidak keberatan di add ya 😉
+628992266607
Salam kenal, aku inayah dr Bandar lampung.
Surat yang indah. Terharu.
Semoga kita bisa merawat Indonesia bersama-sama.
Semoga surat ini bisa sampai pada anak-anak Indonesia diberbagai penjuru pulau.
Agar menjadi motivasi untuk menjadi generasi penerus yang hebat untuk merawat Indonesia dengan lebih baik.
Salam Kenal,
Nunuz
terimakasih mbak motivasinya…Barokalloh dengan studinya 🙂
Makasih bu guru atas motivasinya semoga berkah terus ilmunya bu… Amin.
Barakallah..
Terima kasih Ibu Guru Shally, suratnya sangat menginspirasi *berkaca-kaca* :’)