A Tribute to Ibu Ipah

Rasanya semua mahasiswa Arsitektur ITB kenal beliau, apalagi mereka yang rajin bercokol di perpustakaan. Nama panggilan beliau Bu Ipah, nama lengkapnya jarang ada yang tahu. Letak mejanya di Ruang Koleksi Referensi Perpustakaan Arsitektur. Ibu Ipah adalah pustakawan Perpustakaan Arsitektur ITB yang sangat cekatan membantu mahasiswa menyelesaikan perkara-perkara kepustakaan.

Yang sering membuat saya kagum adalah kecekatan beliau membantu mahasiswa menemukan buku yang dibutuhkan. Katalog manapun, baik elektronik apalagi yang manual, jelas kalah cepat dan kalah canggih dari beliau.

“Bu, (buku) Tropenbau dimana??” Beliau akan langsung menjawab tanpa harus melihat catatan apapun. “Nomornya 690, rak yang itu.” kata beliau sambil menunjuk salah satu rak. Buku-buku yang lainpun akan dengan mudah ditunjukkannya dalam sekejap.

Lebih hebatnya lagi, tidak cuma pencarian dengan judul buku yang dapat dilayani oleh Ibu Ipah. Pencarian dengan subjek atau tema pun dapat dengan mudah dia lakukan. Sebut saja subjeknya; buku tentang stadion, buku tentang perilaku anak, buku tentang pondasi tiang pancang, buku yang dikarang Wayne Attoe tentang preservasi, Bu Ipah tahu semua!!

Orang bisa saja bilang kecekatan beliau karena hal itu sudah menjadi pekerjaannya selama bertahun-tahun, namun hanya Ibu Ipah yang bisa secekat itu, pustakawan yang lain tidak demikian. Itulah Ibu Ipah dalam sosoknya bersahaja. Keberadaan beliau sangat banyak membantu kami, mahasiswa Arsitektur ITB.

Bandung, kota tercinta

suhu gak terlalu panas, gak dingin juga; kelembapan sedang-sedang saja; di suatu siang yang cerah di luaran sana…

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s